Jika melihat pada KBBI, penyimpangan mempunyai beberapa arti, salah satunya merupakan menyimpang dari hukum, agama, kebenaran, atau ajaran, dan sebagainya.
Perilaku menyimpang bisa di lakukan oleh siapa saja, apalagi oleh seorang pelajar. Hal tersebut dapat terjadi lantaran adanya berbagai faktor pendorong yang memicunya. Namun, kita dapat mencegah dan berusaha mencegah terjadinya hal-hal menyimpang yang tidak di inginkan.
Bebrapa Upaya atau Upaya Mencegah Perilaku Menyimpang di Kalangan Pelajar
Ada beberapa upaya yang dapat di lakukan baik dari sisi pelajar maupun orang-orang di lingkungannya. Pasalnya, seorang pelajar atau remaja sedang dalam masa penyesuaian diri bersama lingkungannya, sehingga figur-figur seperti orang tua dan guru sebagai pembimbing yang bisa di andalkan oleh seorang pelajar. Berikut ini merupakan tiga upaya untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang pada diri seorang pelajar.
Baca juga: Informasi Pendaftaran dan Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Widya Kartika
1. Membangun kehidupan yang harmonis dalam keluarga
Keluarga merupakan lingkungan awal yang dapat membentuk karakter dan perkembangan seorang anak.
Oleh karena itu, penting untuk membentuk keluarga yang harmonis supaya dapat memberikan rasa nyaman dan aman, sebagai support system, bahkan menjadi tempat belajar.
Di sinilah peran para orang tua akan sangat di butuhkan, lantaran kehadiran figur orang tua yang dapat membimbing dan kehidupan sehari-hari yang harmonis bisa membantu perkembangan emosi yang akan mempengaruhi perilaku dan karakter anak.
2. Membina Pendidikan agama dan pendidikan akhlak
Keberagaman nilai dan norma moral yang berjalan di masyarakat, membentuk pendidikan akhlak dan agama supaya di ajarkan.
Seorang anak harus di ajarkan mengenai apa yang baik, apa yang buruk, dan batasan-batasan apa saja yang harus di ingat dan di terapkan dalam kehidupan sosialnya.
Dengan begitu, peran orang tua dan guru juga sangat di butuhkan untuk mengajarkan pendidikan agama dan akhlak dalam mengajarkan nilai-nilai kejujuran, empati, tanggung jawab, dan menghargai hak orang lain.
3. Memiliki kesempatan untuk menggali minat, bakat, dan potensi
Perilaku menyimpang sering kali muncul lantaran siswa tidak memiliki tujuan atau belum menemukan potensinya. Di sini, seorang siswa harus mengeksplorasi dirinya dengan mengikuti setiap kegiatan ekstrakurikuler hingga ia mengidentifikasi bidang apa yang di sukainya.
Jika masih bingung, siswa bisa berdiskusi dengan teman, orang tua, atau guru pembimbing yang bisa memberikan saran dan juga penilaian.
Mencuplik dari jurnal Upaya Guru Pembimbing dalam Mencegah Sikap Supervisi karya Sri Wahyuni Adiningtyas, di jelaskan bahwa seorang guru pembimbing mempunyai tugas untuk mengenali karakteristik siswa atau peserta didik.
Guru pembimbing juga bisa melakukan konseling kelompok, bimbingan karier, menyediakan informasi pendidikan, penilaian, dan lain-lain yang akan membantu siswa menemukan potensinya.